Now, Big News from The East Java Local Game Scene…

Game Dev Lokal di Malang makin dilirik!

Baru-baru ini, Komunitas Game Developer Malang (GDM) dapet kabar gembira: Disperindag Provinsi Jawa Timur resmi kasih dukungan nyata ke industri game lokal. Nggak cuma sekadar wacana, tapi langsung on the action lewat program fasilitasi HAKI gratis!

What happened?

Jumat, 16 Mei 2025 lalu, tim dari Disperindag (diwakili Mas Kus dan rekan-rekannya) ngopi bareng perwakilan GDM di Bohemian Cafe. Santai tapi berbobot—bahasannya soal pentingnya HAKI (Hak Merek dan Hak Cipta) buat lindungi karya para studio game lokal, mulai dari logo studio sampe musik dan ilustrasi di dalam game.

So what’s the deal?

Dapet gratisan, guys!

Disperindag ngasih 10 HAKI Merek dan 5 HAKI Hak Cipta secara GRATIS buat studio-studio di GDM. Ini termasuk studio baru seperti Roukie Studio dan Arriverse Studio, yang lagi semangat-semangatnya berkontribusi untuk komunitas GDM dan lagi bangun IP (Intellectual Property) gim nya.

Tapi nggak cuma developer lho yang dapet. Media lokal yang mendukung ekosistem game seperti Ministry of Game (MOG) dan Tombol Start Media juga kebagian jatah. Karena industri game gak bisa maju tanpa media dan support system yang kuat.

Why is this important?

Karena tanpa HAKI, IP bisa rawan dicolong.

Kalau studio-studio lokal punya perlindungan hukum atas karyanya, otomatis mereka bisa lebih percaya diri masuk pasar global, cari investor, dan kolaborasi sama brand-brand besar. Ini langkah penting biar industri game lokal nggak cuma jadi penonton di tengah gempuran game luar.

What’s next?

Komunitas GDM udah dikasih form pendaftaran HAKI dan bakal langsung ditindaklanjuti. Harapannya? Semoga makin banyak kolaborasi dan dukungan konkret kayak gini dari pemerintah dan stakeholder lain biar ekosistem game lokal di Malang dan Jawa Timur makin sustain dan siap bersaing di level nasional—bahkan internasional.

Bottom line?

Dengan adanya perlindungan HAKI, game bukan cuma buat main-main. Tapi juga buat jadi sumber penghidupan, lapangan kerja, industri Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang sustain dan tentunya… kebanggaan lokal yang siap go global!