Skip to content
mantap board game lokal indonesia diminati pasar global

Mantap! Board Game Lokal Indonesia Diminati Pasar Global

Industri board game lokal Indonesia semakin menunjukkan taringnya di kancah global. Dengan mengusung tema khas Indonesia, board game buatan anak negeri ini berhasil mencuri perhatian pasar internasional lewat inovasi dan kreativitas yang segar. Permintaan untuk board game di pasar global terus meningkat, seiring dengan masyarakat yang mulai jenuh dengan permainan berbasis teknologi. Yuk, kita lihat bagaimana board game lokal ini bisa bersaing di dunia!

Menurut Andre M. Dubari, Ketua Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI), permintaan board game di pasar global terus meningkat setiap tahun. Hal ini terjadi karena masyarakat dunia mulai jenuh dengan permainan berbasis teknologi atau gim.

“Di tingkat global, permintaan board game meningkat signifikan dengan pertumbuhan mencapai dua digit. Di Indonesia, meski belum sebesar itu, minat masyarakat mulai tumbuh. Di Jakarta dan Bandung, misalnya, sudah banyak kafe board game yang ramai dikunjungi setiap akhir pekan. Board game dianggap sebagai sarana bersosialisasi yang asyik sekaligus media edukasi untuk anak-anak,” jelas Andre.

Prospek Cerah Industri Board Game Global

Industri board game global memang sedang naik daun. Pada 2017, penjualan ritel board game di Amerika Utara mencapai US$1,5 miliar, tumbuh 8% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$1,38 miliar. Data dari Arizton Advisory and Intelligence pada 2018 juga menunjukkan nilai pasar industri board game global mencapai US$7,8 miliar.

Diprediksi, angka ini akan melonjak 8,24% menjadi US$8,5 miliar pada akhir 2019. Bahkan, pada 2023, nilai pasar industri board game global diproyeksikan menembus US$12 miliar dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 10% sejak 2019.

Board Game Lokal yang Menembus Pasar Global

Di Indonesia, industri board game masih tergolong muda. Saat ini, ada sekitar 20 studio produksi board game lokal dengan total 50 judul permainan. Namun, tiga di antaranya sudah berhasil menembus pasar global dengan menjual lisensi ke perusahaan board game internasional.

Salah satu contoh sukses adalah board game Buto Ijo dan Timun Mas karya studio Manikmaya. Kedua permainan ini berhasil menarik perhatian perusahaan asal Prancis, Blue Orange, setelah dipamerkan di SPIEL, pameran board game terbesar di dunia yang digelar di Essen, Jerman, pada 2018.

“Prestasi Indonesia di industri ini bukan diukur dari berapa banyak board game yang terjual, tapi dari berapa banyak creator atau karya anak bangsa yang lisensinya dibeli perusahaan besar,” papar Andre.

Buto Ijo dan Timun Mas sendiri dipasarkan dalam delapan bahasa mulai 2019, menunjukkan betapa board game lokal mampu bersaing di kancah internasional.

Tantangan Produksi Board Game Lokal Indonesia di Dalam Negeri

Meski potensinya besar, produksi board game di dalam negeri masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya adalah keterbatasan industri percetakan lokal yang belum memenuhi standar internasional.

“Industri percetakan di sini belum memiliki bahan baku dan mesin yang memadai. Solusinya, produksi bisa dialihkan ke Tiongkok,” ujar Andre.

Selain itu, kategorisasi board game untuk sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) juga masih belum jelas. Meski bisa dikategorikan sebagai puzzle, bahan dan bentuk board game sebenarnya sangat berbeda.

“Board game terbuat dari kertas, mirip seperti buku. Ini membuat kategorisasinya agak rumit,” tambah Andre.

Dukungan dari Bekraf untuk Game Lokal Indonesia

Joshua Pudji Mulia Simanjuntak, Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), menyambut positif pertumbuhan industri board game global maupun lokal. Menurutnya, board game memiliki nilai edukasi yang tinggi, seperti mengajarkan kebersamaan dan nilai-nilai sosial.

“Board game punya nilai edukasi yang luar biasa. Selain itu, board game bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. Contohnya, board game Buto Ijo dan Timun Mas yang mengangkat cerita rakyat kita,” ungkap Joshua.

Kesimpulan

Industri board game lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan peningkatan kualitas produksi, bukan tidak mungkin board game buatan anak bangsa akan semakin mendunia.

Jadi, yuk dukung board game lokal! Siapa tahu, board game favoritmu berikutnya adalah karya anak negeri yang mendunia. 😊


Sumber Artikel:

  1. kabarbisnis.com
  2. Data dari Arizton Advisory and Intelligence
  3. Wawancara dengan Andre M. Dubari (APIBGI)
  4. Pernyataan dari Joshua Pudji Mulia Simanjuntak (Bekraf)

Lanang Agung adalah kreator digital, podcaster, dan digital strategist asal Malang yang dikenal dengan nama "lanangedan". Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di bidang web development, desain, dan digital marketing, Lanang aktif membangun komunitas kreatif dan mengelola berbagai proyek di industri kreatif. Untuk lebih banyak insight dan karya kreatifnya, kunjungi lanangedan.my.id

Comments (0)

Leave a Reply

Back To Top