Tombol Start Media

A Raven Monologue: Game Lokal Indonesia yang Sunyi, Aneh, dan Penuh Makna
a raven monologue game lokal indonesia yang sunyi aneh dan penuh makna

A Raven Monologue: Game Lokal Indonesia yang Sunyi, Aneh, dan Penuh Makna


Ketika Hening Lebih Kuat dari Kata-Kata

Nggak semua game butuh dialog panjang, ledakan, atau jumpscare buat bikin pemain terpaku. A Raven Monologue, karya pendek dari Mojiken Studio asal Surabaya, justru mengandalkan diam sebagai bahasa utama. Nggak ada suara, nggak ada teks, bahkan nama karakter pun tidak disebut. Tapi justru di sanalah letak kekuatannya. Game Lokal Indonesia ini adalah sebuah eksperimen sebuah cerita bisu yang menyentuh dan membuat kamu bertanya-tanya. Tentang apa sebenarnya yang sedang kamu saksikan? Tentang siapa burung gagak itu? Dan kenapa semua orang tampaknya tidak benar-benar melihat kehadirannya? Ini bukan game biasa. Ini karya interaktif yang lebih dekat ke bentuk puisi visual.

Sosok Misterius dan Kota yang Diam

Kamu akan mengendalikan sosok misterius: manusia dengan kepala gagak yang berjalan melewati kota yang sunyi. Setiap harinya, ia bertemu dengan karakter-karakter unik seorang anak kecil berkepala kotak, pelukis yang murung, perempuan tua yang menyimpan kenangan, dan lainnya. Mereka semua tidak berbicara, tapi kamu bisa merasakan emosi mereka lewat ekspresi, gestur, dan benda-benda kecil di sekitar. Burung gagak ini tidak bisa bersuara. Ia hanya bisa memberi dan menerima. Tapi justru dari diam itulah, hubungan antara dia dan orang-orang di kota mulai terbentuk. Setiap pertemuan singkat punya nuansa emosional yang berbeda. Ada yang hangat, ada yang dingin, dan ada juga yang terasa seperti perpisahan.

Setiap Pemain, Setiap Makna yang Berbeda

ss b7e1e661c551558711cca81a961da5384aadbeb7
Gameplay A Raven Monologue Steam

Kamu nggak akan dikasih jawaban pasti soal apa makna dari semua ini. Apakah ini tentang keterasingan? Tentang komunikasi yang gagal? Tentang kehilangan dan kerinduan? Semua interpretasi terbuka. Dan karena itulah, pengalaman tiap pemain bisa sangat berbeda. A Raven Monologue bukan sekadar game pendek biasa. Ia adalah bagian dari MojikenCamp2, program internal Mojiken Studio yang bertujuan untuk mendorong eksplorasi bentuk penyampaian cerita di media interaktif. Dalam eksperimen ini, Mojiken mencoba mengisahkan sesuatu yang emosional, hanya dengan visual dan atmosfer, tanpa bantuan kata-kata sama sekali. Dan hasilnya? Sebuah pengalaman yang sunyi tapi kuat. Ini game yang nggak hanya menantang cara kita bermain, tapi juga cara kita memahami cerita.

Visual Surealis dan Dongeng Melankolis

ss 4def612ce853b99a66b0e4830ab948890c908465
Gameplay A Raven Monologue Steam

Salah satu daya tarik utama A Raven Monologue ada pada gaya visualnya yang artistik dan melankolis. Mojiken memang punya ciri khas ilustrasi yang kuat, dan game lokal Indonesia ini jadi salah satu perwujudan terindahnya. Palet warna dominan ungu tua, abu-abu, dan merah lembut membuat tiap adegan terasa seperti lukisan diam yang menyimpan cerita. Karakter-karakternya pun penuh simbol. Tidak ada yang terlihat normal dan itu disengaja. Mereka adalah representasi emosi, memori, dan pengalaman yang pernah kita rasakan. Semuanya terasa seperti dongeng surealis yang mengajak kamu untuk merenung, bukan hanya menatap.

Pengalaman Singkat yang Menancap Lama

ss bfb4313f24822a41b538f85ad8f6e985386f1da4
Gameplay A Raven Monologue Steam

Game ini bisa kamu tamatkan dalam waktu kurang dari satu jam. Tapi rasanya tidak akan selesai secepat itu. Setelah kredit bergulir, kamu akan diam sejenak, mencoba memaknai apa yang baru saja kamu alami. A Raven Monologue bukan cerita dengan awal-tengah-akhir yang jelas. Ia lebih seperti catatan kecil dari hati yang terluka, atau surat yang tak pernah terkirim. Beberapa pemain menyebut game lokal Indonesia ini sebagai bentuk meditasi visual. Ada juga yang melihatnya sebagai kisah kesepian dari makhluk yang tak bisa berkomunikasi. Apa pun interpretasimu, semuanya valid. Karena Mojiken memang tidak memberi kunci tunggal atas cerita ini mereka menyerahkannya padamu.

Bukti bahwa Game Lokal Bisa Jadi Media Seni

Sebagai game lokal Indonesia, A Raven Monologue adalah bukti bahwa industri game kita nggak melulu soal aksi, petualangan, atau humor receh. Mojiken menunjukkan bahwa game bisa jadi media seni dan ekspresi yang personal dan eksperimental. Tanpa takut dianggap terlalu aneh atau nggak komersil. Game ini juga jadi pembuka jalan bagi karya-karya Mojiken selanjutnya yang lebih eksploratif, seperti When the Past Was Around atau She and the Light Bearer. Semua menunjukkan satu benang merah: keberanian bercerita lewat cara yang tidak biasa.

Sudah tersedia di Steam

A Raven Monologue sudah dirilis di Steam sejak 12 Januari 2018 dan bisa langsung kamu mainkan. Karena ini game pendek, kamu nggak perlu nyiapin waktu panjang cukup satu duduk, tapi pastikan kamu bermainnya dengan hati terbuka. Kalau kamu sedang mencari sesuatu yang beda, yang lebih ke rasa daripada aksi, maka game ini adalah pilihan tepat. Ini bukan sekadar permainan, tapi undangan untuk menyelami dunia yang sunyi dan mungkin, menemukan sesuatu yang hilang di dalam dirimu sendiri. Dan yang paling penting: ini karya anak bangsa. Eksperimental, artistik, dan jujur. Sebuah monolog dari gagak yang tak bisa bersuara tapi pesannya akan menggema lama setelah kamu selesai bermain.

Sumber Referensi:

  1. Mojiken – Pengembang Game
  2. Halaman steam A Raven Monologue
  3. Trailer A Raven Monologue