Selamat Datang di Dunia yang Hancur Apa jadinya kalau dunia yang kamu kenal mendadak runtuh…
Ghost of the Seas: Game Lokal Indonesia Bertema Bajak Laut Cyber yang Patut Diangkat Lagi ke Permukaan
Petualangan Suram di Dunia Setelah Kematian
Kalau dengar kata bajak laut, mungkin kamu langsung kepikiran One Piece atau Pirates of the Caribbean. Tapi Indonesia juga punya game bajak lautnya sendiri dengan cita rasa berbeda. Judulnya Ghost of the Seas, buatan Akselerasi Games Indonesia. Game lokal Indonesia ini sudah dirilis di Steam sejak 23 Juni 2021. Sayangnya, belum banyak yang tahu kalau game ini menyimpan misteri dunia bawah laut pasca-kehidupan yang unik.
Berbeda dari ekspektasi tentang bajak laut yang umumnya identik dengan perompakan, meriam, dan kapal kayu, Ghost of the Seas justru mengusung nuansa gelap dan supranatural yang dikombinasikan dengan elemen cyber. Game ini adalah first-person open adventure yang dibangun dengan Unity Engine oleh satu orang developer. Premisnya menarik kamu adalah jiwa yang baru saja “bangun” di dunia misterius bernama Seaworld setelah lama mati. Untuk keluar dari dunia ini, kamu harus mencari objek legendaris bernama Harkenon Wheel.
Misteri dan Reruntuhan Dunia Cybernetic

Dalam Ghost of the Seas, kamu akan menjelajahi Seaworld, dunia luas yang dipenuhi reruntuhan peradaban masa lalu. Tapi bukan reruntuhan biasa. Seaworld kini telah diambil alih oleh para Cybernetics makhluk canggih yang menguasai bekas peradaban manusia. Game lokal Indonesia ini membawa kita menyusuri sejarah dunia fiksi yang atmosferiknya pekat dan penuh rasa keterasingan.
Kamu akan mengeksplorasi berbagai area, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan. Setiap lokasi punya cerita yang bisa kamu gali lewat interaksi dengan lingkungan dan objek yang tersebar di dunia game. Gak cuma soal survival atau aksi, tapi juga mengungkap sejarah dan mengerti bagaimana dunia ini runtuh.
Dunia Terbuka dengan Narasi yang Berkembang

Yang bikin Ghost of the Seas beda dari game open world kebanyakan adalah cara narasinya berkembang seiring waktu. Ceritanya tidak disampaikan secara gamblang lewat cutscene panjang. Sebaliknya, kamu diminta mengumpulkan potongan-potongan informasi yang tersebar di seluruh dunia Seaworld. Tiap penemuan baru bisa mengubah pemahaman kamu tentang apa sebenarnya yang sedang terjadi di dunia ini.
Sebagai game lokal Indonesia, pendekatan naratif seperti ini cukup ambisius. Terlebih, semua elemen ini dikembangkan oleh satu orang. Keberanian untuk menggabungkan tema-tema seperti kehidupan setelah mati, teknologi, dan sejarah ke dalam satu dunia fiksi menunjukkan kreativitas luar biasa dari Akselerasi Games Indonesia.
Visual Low-Poly yang Kelam dan Menghantui

Dari segi visual, Ghost of the Seas menggunakan pendekatan low-poly dengan tone warna gelap. Meski tidak detail secara teknis, gaya visual ini justru memperkuat suasana misterius dan penuh teka-teki. Lautan kelam, struktur bangunan raksasa yang terbengkalai, dan kabut konstan membuat pemain benar-benar merasa terperangkap di dunia yang asing dan sepi.
Desain antarmuka gamenya cukup sederhana dan langsung. Gak banyak tutorial atau petunjuk eksplisit, jadi pemain diminta untuk aktif bereksplorasi dan menebak-nebak. Buat sebagian orang ini bisa jadi tantangan seru, meski mungkin akan terasa membingungkan untuk pemain yang terbiasa dengan panduan jelas.
Jelajahi Seaworld dan Cari Jalan Pulang

Tujuan utama kamu di game ini jelas: cari Harkenon Wheel untuk bisa kabur dari Seaworld. Tapi perjalanannya nggak bakal semudah itu. Kamu harus mengumpulkan berbagai objek penting, menavigasi dunia yang penuh bahaya dan teka-teki, serta menghindari ancaman dari para Cybernetics.
Setiap area menyimpan tantangan berbeda. Ada yang mengharuskan kamu memecahkan puzzle lingkungan, mencari alat tertentu, atau sekadar bertahan hidup. Elemen petualangan dan eksplorasinya terasa kental, dan kalau kamu suka game dengan tempo lambat tapi penuh atmosfer, Ghost of the Seas bisa jadi pilihan menarik.
Karya Indie Lokal yang Butuh Sorotan Lebih
Sebagai game lokal Indonesia yang dikerjakan oleh satu orang, Ghost of the Seas layak banget diapresiasi. Konsepnya orisinal, punya dunia yang unik, dan berani menggabungkan elemen spiritual serta fiksi ilmiah dengan cara yang jarang dijumpai di game sejenis. Namun, karena minim promosi, game ini belum mendapat sorotan yang layak.
Padahal, dengan polish yang lebih lanjut dan dukungan dari komunitas, Ghost of the Seas punya potensi besar untuk tumbuh jadi cult favorite. Bahkan bisa jadi inspirasi bagi developer indie lain untuk berani mengangkat tema yang tak biasa.
Saatnya Selami Dunia dan Rahasia di Baliknya
Ghost of the Seas bukanlah game untuk kamu yang cari aksi cepat atau cerita yang serba jelas. Ini adalah pengalaman lambat, penuh atmosfer, dan meminta pemainnya untuk menyelam lebih dalam ke dunia yang dibangun dengan detail. Cocok buat kamu yang suka genre eksplorasi misteri dengan pendekatan narasi lingkungan.
Sebagai game lokal Indonesia yang rilis di Steam sejak 23 Juni 2021, Ghost of the Seas pantas dapat kesempatan kedua. Siapa tahu, dalam dunia asing yang penuh rahasia ini, kamu akan menemukan lebih dari sekadar jalan pulang mungkin juga makna baru tentang hidup dan mati.
Buka Steam kamu, dan siapkan diri menghadapi dunia Seaworld yang sunyi, luas, dan tak terduga.
Sumber Referensi:
Comments (0)