Bukan Yutuber, Game Beatji Karya Roukie Studio direview Menteri EKRAF Teuku Riefky!

Kapan lagi game buatan sendiri dimainkan langsung di depan publik sama Menteri?

Itu yang terjadi sama Aru, seorang game developer muda yang masih kuliah dari Roukie Studio, saat game-nya dicoba langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, pada tanggal 29 April 2025. Gimana rasanya? “Ya… deg-degan campur bangga campur takut salah pencet.” Pungkasnya.

“Aku cukup grogi sih,” kata Aru, sambil ketawa kecil waktu kami ngobrol. “Apalagi banyak sorot mata dan kamera pas Pak Menterinya mainin gamenya.”

Momen itu terjadi dalam rangka kunjungan kerja Pak Menteri Ekraf ke Malang Creative Center, sebuah pusat inovasi industri kreatif di Kota Malang, untuk dialog dengan pelaku ekraf lintas sub-sektor. Di acara tersebut, berbagai stand pameran turut hadir, termasuk TombolStart.com, yang hadir bukan hanya sebagai peserta showcase tetapi juga untuk mengenalkan media kami yang mendukung komunitas game lokal, seperti para developer game indie dan event-event kreatif di dunia gaming.

“Beatji: Rhythm of Growth” — Bukan Sekadar Game Rhythm Biasa

Game yang dimainkan Pak Menteri punya nama yang cukup unik: Beatji: Rhythm of Growth. Aru mendeskripsikannya sebagai “game 2.5D yang memadukan gameplay hack and slash dengan rhythm.” Coba bayangin: kamu harus tebas-tebas musuh dengan presisi… sambil ngikutin beat musik. Kombo yang nggak biasa, tapi justru itu yang bikin game-nya menarik.

Sebelumnya, Beatji udah pernah dicoba juga sama beberapa orang di komunitas gimdev. Bahkan, seorang YouTuber dan Vtuber pernah nyobain juga. Tapi kali ini lumayan beda Pak Menteri EKRAF, bro!

“Kalau reviewer biasanya fokus ke gameplay atau feel-nya, Pak Menteri malah lebih nanya ke hal-hal basic. Kayak proses develop-nya berapa lama, udah di-HKI-kan belum, sampai nanya aku kuliah di mana,” cerita Aru.

Sekarang, game ini bisa dimainkan secara publik. Kamu bisa mencoba langsung Beatji: Rhythm of Growth lewat laman resmi Roukie Studio disini

Moment Lucu dan Nancep di Hati, Aru ditanyain hal personal ini

Dari semua momen yang terjadi saat itu, ada satu hal kecil yang justru paling membekas buat Aru. “Pak Menteri nanya dua kali namaku,” katanya dengan nada agak terharu. “Nggak semua Menteri di acara beginian sampai nanyain nama. Apalagi dua kali. Itu bikin ngerasa dihargai banget.”

Sempat juga terjadi momen lucu pas Aru ngasih tau nama gamenya. Walaupun nggak dijelasin secara detail, nadanya bikin kita tahu: pasti ada salah paham atau reaksi kocak dari Pak Menteri. Ya wajar sih, kadang nama-nama game indie emang suka nyeleneh dan out of the box.

Obrolan Ringan tapi Bermakna dari Pak Menteri

Meski cuma sebentar, Aru merasa obrolan langsung dengan Pak Menteri cukup meaningful. “Kita ngobrolin sedikit hal teknikal juga, kayak HKI dan semacamnya. Walaupun awalnya tegang, ternyata orangnya cukup easy going juga,” ujarnya.

Nggak ada feedback teknis khusus dari Pak Menteri soal game-nya. Tapi satu kata dari beliau udah cukup bikin senyum sumringah: “Keren.”

Dukungan Pemerintah dan Harapan ke Depan

Sebagai bagian dari komunitas bedroom game dev — alias developer game mandiri yang bekerja online dari kamar masing-masing — Aru ngerasa kehadiran Kemenparekraf cukup penting. “Mereka kasih wadah, bikin acara, dan mendatangi event-event yang ngebantu banget buat eksistensi dunia gimdev lokal,” katanya.

Soal masa depan industri game Indonesia? Aru optimis. “Sekarang aja baru lepas landas. Lima tahun lagi? Bisa sampai luar angkasa!” jawabnya dengan percaya diri.

Pesan Aru untuk Pak Menteri dan Para Gamer

Sebelum ngobrol ini selesai, Aru sempat nitip pesan buat dua pihak penting: Pak Menteri dan para gamer yang udah nyobain gamenya.

Untuk Pak Menteri, Aru berharap ke depan ada lebih banyak acara yang ngasih akses ke pendanaan atau pitching game. Karena ide-ide bagus kadang cuma butuh satu dorongan kecil buat jadi kenyataan.

Untuk para gamer? “Tetap dukung kami. Bahkan cuma dengan share game kami di media sosial, itu udah bikin kami semangat buat terus berkarya,” ucap Aru.