Diskon, Diskon, dan Diskon Lagi!Momen yang paling ditunggu-tunggu para gamer akhirnya datang lagi Steam Summer…
Everyone Loves Monster: Game Puzzle Lokal Rasa Internasional, Karya Game Lokal Indonesia
Siapa yang belum pernah main Threes! atau 2048? Dua game puzzle legendaris ini dulu sempat viral bangetsampai akhirnya muncul ratusan kloningan di App Store dan Google Play. Tapi dari sekian banyak game yang “terinspirasi” dari formula itu, Everyone Loves Monster hadir dengan pendekatan yang jauh lebih kreatif. Bukan sekadar copy-paste, tapi beneran dibikin ulang dengan identitas sendiri. Dan yang bikin bangga? Game ini buatan studio game lokal Indonesia asal Malang yaitu Simpleton.
Studio yang juga pernah ngerilis Galactic Rush dan Paw Paw Paw ini kembali unjuk gigi, kali ini lewat game puzzle dengan elemen cerita, visual, dan karakter yang super charming. Everyone Loves Monster bukan cuma unik, tapi juga punya nyawa sendiri.
Ketika Monster Gagal Jadi Manusia
Premis ceritanya simpel, tapi catchy banget. Kamu main sebagai monster kecil yang ketemu dewa evolusi. Si monster ini pengen banget berevolusi jadi manusia, tapi malah ditolak. Kenapa? Karena katanya… semua orang sudah suka monster! Dari situlah judul “Everyone Loves Monster” muncul dan jujur, ini salah satu premis paling nyeleneh tapi lucu yang pernah dipakai buat game puzzle.
Cerita ini jadi pembeda utama dibanding game sejenis. Buat ukuran game lokal Indonesia, narasi ringan seperti ini jadi nilai tambah karena bikin pemain merasa lebih terlibat dan pengen tahu kelanjutan evolusinya.
Swipe, Gabung, Evolusi, Ulang Lagi
Gameplay-nya sendiri cukup familiar. Kalau kamu pernah main Threes! atau 2048, kamu udah tahu apa yang harus dilakukan. Swipe layar ke atas, bawah, kiri, atau kanan untuk menggerakkan semua monster di layar. Kalau ada dua monster dengan bentuk yang sama bersebelahan, mereka bakal bergabung dan berevolusi jadi bentuk baru yang lebih kuat.
Tapi ada twist. Monster jahat bernama Hunter siap bikin hidupmu sengsara. Hunter ini bisa memakan monster lain, dan satu-satunya cara mengalahkannya adalah dengan monster level lebih tinggi. Jadi, kamu nggak cuma mikir strategi swipe, tapi juga kapan dan di mana harus hadapin Hunter ini.
Target utamanya? Dapetin skor setinggi mungkin. Semakin sering kamu berevolusi, semakin besar poin yang bisa dikumpulin. Tapi kalau layar udah penuh dan nggak ada lagi yang bisa digabung… ya, game over.
Visualnya Bikin Sayang Monster Sendiri
Hal yang paling mencolok dari Everyone Loves Monster adalah kualitas visualnya. Karakter monster didesain dengan lucu dan ekspresif, animasinya halus, warnanya cerah, dan semua elemen UI-nya terasa playful banget. Untuk sebuah game lokal Indonesia, kualitas ini patut diacungi jempol.
Nggak heran, karena Simpleton punya rekam jejak kuat soal visual. Di game sebelumnya kayak Galactic Rush, mereka juga sukses tampilkan desain grafis yang nggak kalah dari developer luar. Jadi pas main game ini, kamu bisa dengan bangga bilang: ini buatan anak bangsa, lho.
Game Lokal Indonesia yang Layak Masuk Radar
Everyone Loves Monster adalah contoh brilian bagaimana formula klasik bisa disulap jadi sesuatu yang baru dan segar. Dengan pendekatan visual yang niat, cerita yang ringan tapi unik, serta gameplay yang familiar tapi tetap menantang, game ini berhasil mencuri perhatian.
Di tengah gempuran game luar yang terus datang tiap minggu, game lokal Indonesia seperti ini layak banget dikasih spotlight. Karena selain seru, dia juga bukti bahwa kreativitas developer lokal nggak kalah. Bahkan bisa jadi lebih berani dalam ngasih sesuatu yang beda.
Buat kamu yang suka puzzle game tapi pengen sentuhan yang lebih quirky dan penuh karakter, Everyone Loves Monster wajib dicoba. Game-nya sudah tersedia di Happymod.com. Langsung aja unduh dan rasakan sendiri serunya jadi monster yang disayang semua orang.
Sumber Referensi:
Related Posts
Comments (0)