Diskon, Diskon, dan Diskon Lagi!Momen yang paling ditunggu-tunggu para gamer akhirnya datang lagi Steam Summer…
Wamen Ekraf di Roadshow Gameseed 2025 Jakarta: Passion Aja Nggak Cukup, Harus Paham Bisnis
Jakarta kedatangan tamu penting dari dunia game, gengs. Rabu, 11 Juni 2025 kemarin, Gameseed 2025 Roadshow mampir ke BINUS University, Kampus Anggrek, dalam rangka ngenalin program kompetisi dan inkubasi game terbesar di Indonesia. Acaranya seru dan insightful banget, apalagi karena dihadiri langsung oleh para tokoh penting dari pemerintah, industri, dan kampus.

Salah satu momen yang paling ditunggu adalah sesi Keynote Speech dari Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar. Di hadapan para peserta, Wamen Ekraf ngasih reminder yang cukup “menampar halus” buat para developer gim lokal. Katanya, Indonesia punya talenta yang luar biasa kreatif bahkan Google pun mengakui itu. Tapi masalahnya, banyak yang bikin game karena passion semata, tanpa mikirin cara monetisasinya.

“Passion itu penting banget, tapi kita juga harus hidup. Kalau nggak makan, passion-nya juga nggak bisa ke mana-mana,” ujar Irene.
Pesannya jelas: jadi developer itu bukan cuma soal bikin game keren, tapi juga soal membangun bisnis yang sustain. Bikin game itu seni, tapi jualan game itu strategi. Dan dua-duanya harus jalan bareng kalau mau berkembang.

Wawasan ini diperkuat juga oleh para pelaku industri yang hadir. Nanda Gamecom, CEO sekaligus produser game Troublemaker, ngingetin biar jangan buru-buru bikin game ideal.
Cicil pelan-pelan aja fiturnya. Ingat batasan, ujar Nanda.
Sementara Andy Lukito dari Akhir Pekan Studio nambahin bahwa developer perlu bikin devlog untuk game mereka. Kenapa? Karena devlog itu salah satu cara efektif buat bangun komunitas sejak dini, sebelum game-nya rilis.
Selain sesi panel, acara ini juga jadi tempat buat para peserta bangun jejaring, diskusi ide, dan cari potensi kolaborasi. Hadir juga beberapa nama penting seperti Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi dari Kemenparekraf, dan Andry Chowanda, Ph.D. dari BINUS University, serta Cheryl Tanzil dari Kantor Staf Presiden. Jadi, benar-benar kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, dan industri.
Buat kamu yang belum tahu, Gameseed adalah program gabungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif dan Asosiasi Game Indonesia (AGI), yang menggabungkan inkubasi, pelatihan, dan kompetisi game dalam satu paket lengkap. Tahun ini, Gameseed 2025 nyiapin total hadiah 101 juta rupiah, dan pastinya juga kesempatan buat dapet mentoring dari pelaku industri langsung.
Intinya? Roadshow ini jadi sinyal kuat bahwa ekosistem gim Indonesia makin serius dibentuk. Tapi inget ya, kalau kamu pengen survive dan grow di dunia gim lokal, jangan cuma ngandelin passion. Bisnis itu bukan musuh kreativitas justru jadi fondasi buat kamu bisa bikin karya lebih jauh.
Masih ada waktu buat daftar ke Gameseed? Cek aja langsung ke website resmi atau sosial medianya AGI. Siapa tau giliran kamu yang bakal dapet dukungan buat ngembangin game impianmu jadi kenyataan.
Comments (0)