Jadi Pembuktian, Dari Kos-kosan Kini Gamecom Team Punya Kantor Sendiri!

Tidak banyak yang tahu, di balik studio game lokal Gamecom Team yang kini dikenal luas lewat seri Troublemaker, ada cerita perjuangan yang begitu personal dan menginspirasi. Nanda, sang founder, baru-baru ini membagikan kisah perjalanan studionya: dari hidup serba pas-pasan di kosan sempit, sampai kini berhasikantor sendiri untuk timnya.

“Buatku ini beyond dream,” tulis Nanda dalam unggahannya di Facebook, diselingi gaya candaan khasnya. Belum genap lima tahun studio ini berdiri secara resmi, Gamecom Team kini semakin besar. Mereka bahkan tengah menyelesaikan renovasi kantor baru, yang jadi simbol nyata perjalanan panjang dari nol hingga mapan.

Dari Ngekos Serba Irit, Kini Jadi Developer Game Lokal Indonesia yang Dilirik

Perjalanan Gamecom Team bukan sekadar soal bisnis, tapi juga soal pembuktian. Dulu, Nanda harus bertahan hidup dengan ngekos Rp500 ribuan, pindah-pindah demi menghemat biaya. Bahkan, seporsi makan pun dihemat supaya cukup untuk tiga hari. “Udah kerja pagi pulang pagi, tapi sekarang bisa bikin kantor punya sendiri gini, serame ini,” ungkapnya penuh syukur.

Gamecom Team sendiri berawal dari tim kecil yang dibentuk sejak 2014, ketika para anggotanya masih di bangku sekolah. Baru pada 2020, mereka resmi menjadi perusahaan game developer yang punya visi besar: menembus batasan industri game indie Indonesia dan tampil di panggung global. Lewat gaya unik mereka — action game yang selalu diselipi sentuhan komedi — Gamecom berhasil menciptakan warna tersendiri di ekosistem game lokal Indonesia.

Karya pertama mereka, Troublemaker, sudah membuktikan hal itu. Kini, sekuelnya Troublemaker 2: Beyond Dream tengah dalam proses menuju perilisan di Q3 tahun ini, lengkap dengan fitur-fitur baru yang lebih seru. Dalam game ini, pemain bisa menikmati aksi stylish combat, eksplorasi kota penuh mini games, hingga cerita persahabatan yang kental dengan drama khas masa remaja.

Game Lokal Indonesia yang Tumbuh Bersama Mimpinya

Bukan hanya soal game, perjalanan Gamecom Team juga jadi potret tumbuhnya ekosistem game lokal Indonesia yang kini mulai mendapat perhatian lebih luas. Dari sekadar hobi, kini banyak developer muda yang membuktikan diri di kancah nasional, bahkan internasional.

“Ini baru setengah jalan dari plan 10 tahun Gamecom Team 2030,” kata Nanda, memberi bocoran bahwa perjalanannya belum selesai. Ia menyebut para anggota tim yang sudah hampir lima tahun berjalan bersama tanpa ada yang ‘aneh-aneh’ alias tetap solid, jadi kunci utama kesuksesan mereka sejauh ini.

Keberhasilan Gamecom Team membangun kantor baru juga jadi sinyal positif untuk industri. Bahwa developer lokal tak harus selalu berada di bayang-bayang studio besar luar negeri. Dengan konsistensi dan karakter yang kuat, game buatan anak negeri juga bisa menembus pasar global.

Dalam Troublemaker 2: Beyond Dream, cerita tentang persahabatan, mimpi, dan perjalanan menembus rintangan seperti jadi metafora nyata perjalanan Gamecom Team sendiri. Mulai dari karakter Jordan si street brawler hingga Budi sang MMA fighter, semua punya semangat improvise, adapt, overcome yang terasa relevan dengan perjalanan studio ini.

Dari Mimpi Kos-Kosan ke Panggung Dunia Game

Lewat unggahannya, Nanda juga mengajak gamer untuk terus mendukung Troublemaker 2 yang sudah bisa di-wishlist di platform Steam. Dengan gaya khasnya yang santai, ia menutup pesan dengan “Stay Tune, Stay UwU” — jargon yang kini jadi identitas Gamecom Team.

Perjalanan Gamecom Team adalah bukti nyata bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari ruang kecil, asal dijalani dengan konsistensi dan semangat tanpa putus. Bagi industri game lokal Indonesia, kisah ini bisa jadi inspirasi: bahwa masa depan cerah bukan hanya milik mereka yang punya modal besar, tapi juga mereka yang mau terus belajar, berkembang, dan percaya pada visi jangka panjang.

Jadi, buat kamu yang juga lagi merintis jalan di dunia game, ingat: dari kosan sempit pun, langkah kecilmu hari ini bisa jadi fondasi untuk studio besar besok. Chase your dream, together!