Kalau biasanya game simulasi bikin kamu santai, Teller’s Duty justru siap bikin kepala pusing sekaligus ngakak. Game lokal Indonesia besutan Hiscory ini membawa kamu ke tahun 1980-an, jadi pegawai bank di dunia absurd bernama Kertasia. Tugasnya terlihat simpel: hitung uang, cek dokumen, dan layani nasabah.
Tapi jangan salah, pekerjaan teller di sini penuh aturan pemerintah yang konyol dan sering berubah-ubah. Sejak awal, karakter utama harus bertahan bukan hanya demi karier, tapi juga demi biaya pengobatan ibunya. Setiap shift jadi pertaruhan hidup, bukan sekadar soal target harian.
Satir Kehidupan Kantoran yang Nggak Biasa

Hiscory berhasil bikin cerita yang terasa dekat tapi tetap aneh dengan caranya sendiri. Kalau biasanya kerja kantoran identik dengan rutinitas monoton, di sini malah penuh drama. Kamu bakal ketemu nasabah nyodorin dokumen palsu, atasan yang absurd, sampai aturan bank yang berubah tiap hari.
Setiap interaksi bikin kamu sadar, hidup di Teller’s Duty itu seperti jadi bagian dari mesin birokrasi yang ngawur. Lucunya, absurditas itu justru terasa akrab dengan realitas sehari-hari. Satir yang ditampilkan bikin kamu ketawa sekaligus mikir, “Eh, kok mirip dunia nyata ya?”
Gameplay Simulasi dengan Tekanan Realistis

Gameplay Teller’s Duty punya lebih dari 100 interaksi unik dengan pelanggan. Setiap orang datang dengan masalah berbeda: ada yang ribet, ada yang emosional, dan ada yang bikin dilema. Rasanya kayak kerja sungguhan, tapi versi lebih dramatis.
Baca Juga! Bakso Simulator: Bangun Bisnis Bakso dengan Rasa dan Rahasia Seru
Yang bikin menegangkan, semua keputusan punya konsekuensi. Ikut aturan bikin aman, tapi bisa bikin kamu terlihat kejam. Sebaliknya, ambil risiko demi nolongin orang bisa merusak pekerjaan bahkan masa depan Kertasia.
Dunia Absurd dengan Sentuhan Vintage

Visual Teller’s Duty dikemas dengan gaya paper dystopia beraroma vintage. Estetikanya terinspirasi dokumen pemerintah lama, lengkap dengan cap, tanda tangan, dan arsip kaku. Hasilnya, suasana game terasa absurd tapi juga estetik.
Atmosfer ini makin kuat berkat humor satir yang nyelip di tiap detail. Walau dunia game serius, absurditasnya bikin pemain tetap terhibur. Soundtrack klasik 80-an jadi pelengkap yang bikin kamu betah walau kerja penuh tekanan.
Antara Kerja, Hidup, dan Moralitas

Teller’s Duty bukan cuma simulasi kerja bank, tapi juga kisah tentang bertahan hidup. Kamu harus mikirin makan, simpan uang, bahkan ngurus kucing kesayangan. Detail kecil ini bikin cerita terasa lebih personal dan relatable.
Tapi di balik rutinitas itu ada satu beban besar: biaya rumah sakit ibu. Setiap keputusan teller nggak cuma soal kantor, tapi juga soal keluarga. Pilihan moral inilah yang bikin cerita makin emosional dan mendalam.
Satir Birokrasi ala Indonesia

Teller’s Duty terasa seperti kritik sosial yang halus tapi tajam. Absurdnya aturan kantor jadi sindiran terhadap birokrasi yang lebih mementingkan aturan daripada manusia. Banyak momen bikin ketawa kecut karena terasa akrab banget.
Contohnya, kamu bisa menolak nasabah hanya karena cap kurang satu, padahal jelas mereka butuh. Atau tiba-tiba muncul aturan baru tanpa alasan, bikin kerja makin ribet. Semua absurditas ini disajikan dengan cara satir yang bikin pemain mikir panjang.
Representasi Unik di Industri Game Lokal Indonesia

Sebagai game lokal Indonesia, Teller’s Duty punya identitas kuat. Jarang ada developer yang berani angkat tema simulasi bank dengan sentuhan absurd. Kebanyakan simulasi condong ke bisnis santai, tapi game ini berbeda total.
Hiscory berhasil menghadirkan pengalaman segar yang jarang ditemui. Sama seperti A Space for the Unbound yang sukses membawa drama slice of life, Teller’s Duty juga nunjukkin kalau cerita lokal bisa jadi daya tarik global. Bedanya, game ini bermain dengan absurd dan satir birokrasi.
Baca Juga! Montabi: Roguelike Deckbuilder Penuh Warna dan Strategi Seru
Visual dan Audio yang Lengkapin Atmosfer
Selain visual vintage, desain audio juga memperkuat suasana. Suara mesin ketik, stempel, dan percakapan nasabah bikin dunia game terasa nyata. Detail kecil ini nambahin imersi dalam gameplay.
Musik dengan nuansa klasik 80-an jadi highlight yang bikin pengalaman makin lengkap. Pemain seakan beneran hidup di era itu, terjebak dalam absurditas sistem yang kaku. Semua elemen ini bikin Teller’s Duty jadi paket komplit.
Proyek Kreatif dari Hiscory
Dengan Teller’s Duty, Hiscory buktiin kalau developer lokal bisa ngasih ide segar. Mereka berani mengangkat satir birokrasi yang absurd ke medium interaktif. Hasilnya, game terasa lucu, emosional, sekaligus kritis.
Proyek ini juga nunjukkin potensi besar game lokal Indonesia. Cerita sederhana tentang teller bank bisa diubah jadi pengalaman kompleks. Dari hitung uang sampai ambil keputusan moral, semuanya punya dampak yang relevan.
Saatnya Coba Jadi Teller Absurd
Kalau kamu cari pengalaman beda dari game lokal Indonesia, Teller’s Duty wajib dicoba. Ini bukan sekadar simulasi kerja, tapi juga perjalanan emosional penuh dilema. Kamu akan dibuat mikir, ketawa, bahkan greget sendiri.
Jangan cuma dengar ceritanya, langsung rasakan sendiri chaos-nya. Segera cek gamenya di Steam dan buktikan seberapa kuat kamu bisa survive di dunia absurd Kertasia. Jadi, siap kerja di teller paling kocak sekaligus menegangkan?
Sumber Referensi:
- Hiscory – Pengembang Game
- Halaman steam Teller’s Duty
- Trailer Teller’s Duty