Temukung: Cultivation in Drylands adalah game lokal Indonesia buatan Sengkala Dev yang membawa pengalaman strategi unik ke layar. Kamu akan berperan sebagai Temukung, kepala desa yang harus memimpin warganya di tanah kering Timor Barat. Dengan latar abad ke-19 hingga awal Perang Dunia II, game ini langsung menonjol karena memadukan pertanian, sejarah, dan konflik kolonial.
Di sini, tantangan nggak main-main karena kamu harus mengatur desa di tengah musim hujan singkat dan sumber daya terbatas. Setiap keputusan punya dampak besar, entah membuat desamu makmur atau justru hancur. Dari awal permainan, Temukung sudah menunjukkan bahwa ini bukan sekadar strategi biasa, melainkan kisah perjuangan hidup di tanah keras.
Bertani di Tanah Kering yang Penuh Risiko
Fokus utama game ini ada di pertanian jagung, tanaman yang menjadi tumpuan hidup masyarakat Timor. Musim hujan yang singkat memaksa setiap pemain merencanakan dengan hati-hati, karena salah langkah bisa membuat panen gagal total. Dari sini, permainan langsung terasa menantang dan penuh tekanan.
Namun bertani bukan satu-satunya tantangan. Kamu juga harus mengatur persediaan pangan, membangun infrastruktur desa, serta mengelola sumber daya yang sangat terbatas. Setiap keputusan terasa berat karena berdampak besar pada kelangsungan hidup desa. Peralihan dari bertani ke manajemen sumber daya membuat gameplay terasa dinamis dan penuh kejutan.
Lima Etnis dengan Strategi yang Berbeda
Keunikan Temukung semakin kuat dengan hadirnya lima etnis utama yang bisa kamu pilih. Ada Atoni (Dawan) yang hidup di sekitar Kupang, Tetun di Belu dan Malaka, Helong dari Kupang dan Pulau Semau, Bunak dari pegunungan Lamaknen, hingga Kemak yang pernah mengungsi dari Timor Portugis. Setiap etnis hadir dengan budaya, lokasi, dan strategi khas.
Pilihan etnis ini meningkatkan replayability karena strategi yang cocok untuk Atoni belum tentu berhasil untuk Tetun atau Helong. Kamu bisa merasakan pengalaman berbeda setiap kali memulai permainan. Konsep ini mirip dengan variasi gameplay yang juga bisa kamu temukan di Faerie Afterlight, yang sama-sama mengandalkan kekuatan budaya lokal dalam membentuk karakter dan dunia permainan.
Baca Juga! Azure Saga: Pathfinder – JRPG Bergaya Klasik dari Developer Lokal
Ancaman Kolonial yang Tak Pernah Hilang
Selain iklim, ancaman kolonial Belanda dan Portugis juga menjadi musuh utama. Mereka menekan wilayah Timor melalui politik, ekonomi, dan militer yang mengganggu kehidupan desa. Tekanan ini membuat permainan terasa lebih realistis sekaligus penuh drama.
Sebagai Temukung, kamu harus menjaga hubungan diplomatik sekaligus menyiapkan pertahanan. Diplomasi, strategi militer, dan pengelolaan sumber daya menjadi kunci utama agar desa tidak jatuh ke tangan penjajah. Peralihan antara mengelola lahan pertanian dan menghadapi kolonialisme memberi nuansa strategi yang jarang ada di game lain.
Tiga Mode Bermain dengan Rasa Berbeda
Temukung menawarkan tiga mode utama yang bisa disesuaikan dengan gaya mainmu. Pertama, ada History Mode yang mengikuti alur sejarah sejak tahun 1859, ketika Belanda dan Portugis menetapkan batas wilayah, hingga tahun 1941. Setiap tahun membawa peristiwa penting yang langsung memengaruhi kehidupan desa.
Lalu ada Challenge Mode, di mana kamu diberi waktu lima tahun untuk menyiapkan desa menghadapi kekeringan panjang. Mode ini menuntut strategi cepat dan adaptif. Terakhir, Sandbox Mode hadir untuk kamu yang ingin bebas membangun desa tanpa terikat sejarah atau waktu. Transisi dari satu mode ke mode lain terasa mulus, sehingga pemain bisa mencoba semua opsi sesuai mood mereka.
Nilai Historis yang Kental
Hal yang membuat Temukung berbeda adalah keberanian mengangkat sejarah Timor sebagai latar utama. Dari konflik kolonial, migrasi etnis, hingga perjuangan masyarakat melawan iklim ekstrem, semuanya diracik menjadi pengalaman bermain yang edukatif sekaligus menghibur. Sejarah lokal yang jarang diangkat justru menjadi kekuatan utama game ini.
Baca Juga! Battle of Guardians: Fighting Game Lokal dengan Kualitas Kompetitif
Dengan cara ini, Temukung bukan hanya sekadar permainan strategi, tetapi juga jendela untuk memahami realitas budaya dan politik Timor. Pendekatannya mirip dengan Fall of Bali, yang juga mengangkat sejarah Indonesia ke dalam gameplay penuh intrik. Peralihan antara hiburan dan edukasi terasa alami dan saling melengkapi.
Kenapa Kamu Harus Coba Temukung?
Kalau kamu mencari game strategi yang berbeda dari sekadar perang dan ekspansi, Temukung adalah jawabannya. Fokus pada pertanian, iklim, budaya lokal, dan kolonialisme membuat game ini punya nuansa segar dibanding strategi lain. Setiap aspek permainan mengajakmu berpikir kritis sambil tetap seru dimainkan.
Selain itu, kombinasi antara mode sejarah, tantangan, dan sandbox memberikan fleksibilitas tinggi. Mau main serius mengikuti timeline sejarah? Bisa. Mau sekadar santai membangun desa tanpa tekanan? Juga bisa. Transisi fleksibel antar mode inilah yang membuat Temukung terasa ramah untuk semua tipe pemain.
Saatnya Masuk ke Tanah Timor
Temukung: Cultivation in Drylands bukan hanya game strategi, tetapi juga potret perjuangan masyarakat Timor menghadapi iklim ekstrem dan kolonialisme. Dengan lima etnis berbeda, tiga mode permainan, serta nilai sejarah yang kuat, game ini menawarkan pengalaman mendalam yang sulit kamu temukan di tempat lain.
Kalau kamu penasaran bagaimana rasanya jadi kepala desa di tengah ancaman alam dan kolonial, Temukung wajib masuk wishlist. Jangan tunggu lama-lama, langsung download gamenya di Steam dan rasakan sendiri bagaimana strategi bisa menentukan nasib satu desa di tanah kering Timor.
Sumber Referensi
- Sengkala Dev – Pengembang Game
- Halaman steam Temukung: Cultivation in Drylands
- Trailer Temukung: Cultivation in Drylands