Di tengah persaingan industri kreatif yang ketat, orang seringkali mengukur nilai sebuah pekerjaan dari besarnya bayaran. Namun, Lucky Putra Dharmawan, seorang game developer sekaligus CEO dari Eternal Dream Studio, membagikan kisah developer game inspiratifnya yang menunjukkan perspektif berbeda. Melalui akun Instagram-nya (@lucky_holmes), ia menceritakan bagaimana keputusan strategisnya untuk tidak mengambil bayaran pada proyek pertama justru menjadi fondasi kokoh bagi studio game miliknya.
Bermodal Nekat dan Tawaran Tak Biasa
View this post on Instagram
Semuanya berawal beberapa bulan setelah Lucky nekat mendirikan studio game-nya sendiri. Saat itu, ia menghadapi sebuah peluang besar sekaligus tantangan. Sebuah kesempatan memperkenalkannya kepada brand ternama yang ingin membuat game untuk kebutuhan branding. Menghadapi kesempatan emas ini, Lucky justru sadar betul posisinya yang masih di titik nol. “Saat itu gua sadar, gua belum punya portfolio, gua ga dikenal siapa-siapa, kualitas game gue juga jauh dari kata bagus. Apalagi mereka mau bayar mahal?” ungkapnya.
Menyadari situasinya, Lucky mengambil langkah strategis yang tidak biasa. Alih-alih mundur, ia menawarkan solusi yang sama sekali berbeda. “Jadi saat itu yang gua tawarkan adalah, gue ga perlu dibayar pake uang sama sekali,” kenangnya. Sebagai gantinya, ia meminta sesuatu yang jauh lebih fundamental untuk bisnis barunya yaitu eksposur. “Tapi bantu gue naikin branding studio gue. Taruh logo gue dimana-mana, dan kenalkan gue sama banyak orang.” lugasnya.
Baca Juga Game Keren Tapi Gak Ada yang Main? Mungkin Bukan Gamenya yang Salah…
Kisah Game Developer ini Berbuah Manis
Keputusannya menukar bayaran dengan branding terbukti sangat jitu. Proyek dengan klien besar tersebut secara otomatis menjadi portofolio pertamanya yang sangat kuat dan membuka banyak pintu kesempatan. Alhasil, industri perlahan mulai mengenal nama studionya.
Lucky pun tidak butuh waktu lama untuk merasakan dampak positif dari strateginya. “Setelah beberapa bulan setelah deal, nama studio gue makin dikenal, dan dari situ datang peluang lain yang lebih besar,” jelas Lucky. Kesempatan berikutnya memberikannya proyek-proyek dengan pemasukan finansial yang berkelanjutan.
Baca Juga Grim Trials Review: A Brutal and Addictive Roguelite from Bandung
Pelajaran Berharga: Value Bukan Sekadar Uang
Kisah Lucky Putra Dharmawan ini menjadi pengingat yang kuat bahwa saat merintis usaha, modal tidak melulu soal uang. Ada “nilai” atau value lain yang terkadang jauh lebih berharga untuk investasi jangka panjang, seperti reputasi, jaringan, dan portofolio yang solid.
“Kadang lo harus mulai bukan dari uang, tapi dari value yang lain. Gue pun nggak ngerasa ini kerja gratis, karena gue ngelakuin investasi jangka panjang,” pungkasnya.
Pada akhirnya, kisah ini bukanlah sekadar anjuran untuk bekerja tanpa bayaran. Ia menjadi sebuah studi kasus cerdas tentang bagaimana mengenali aset paling berharga di setiap tahap perjalanan. Bagi para perintis di bidang apapun, pelajaran utamanya adalah keberanian untuk berinvestasi pada hal-hal tak kasat mata seperti kepercayaan dan reputasi, karena sering kali dari sanalah pintu kesuksesan finansial yang lebih besar dan berkelanjutan akan terbuka.
Referensi: