Kalau kamu suka game yang kelihatannya cute tapi ternyata punya sisi gelap yang dalam, The…
The Real Banting Setir! Dari Kesehatan ke Game: Perjalanan Inspiratif Kang Edi Mulyadi Menginisiasi Komunitas Garut Game Developer.
Siapa bilang industri game hanya berpusat di kota-kota besar? Di sudut lain Indonesia, tepatnya di Garut, Jawa Barat, sebuah komunitas Garut Game Dev lokal tengah merajut mimpinya. Kisah ini bermula dari sebuah perjalanan tak terduga, melibatkan seseorang yang sebelumnya malang melintang di dunia kesehatan, bahkan hingga ke Timur Tengah. Inilah cerita Edi Mulyadi Rosdiman, atau yang akrab disapa Kang Ed, dan bagaimana semangatnya menumbuhkan tunas-tunas potensial dalam ekosistem Game Lokal Indonesia dari daerah yang mungkin belum banyak terlintas di benak kita.
Kang Ed memulai pengembaraan hidupnya dengan pengalaman yang cukup unik. Bayangkan, setelah tujuh tahun menghabiskan waktu dan energinya di Kuwait, berkutat di sektor kesehatan, ia memutuskan untuk kembali ke tanah air. Keputusan ini bukan tanpa alasan; Kang Ed membawa semangat baru, keinginan untuk membangun sesuatu di negeri sendiri. Setibanya di Indonesia, jiwa entrepreneur-nya bergejolak. Ia mendirikan sebuah startup di bidang kesehatan, mencoba merintis layanan telemedicine yang kala itu mulai populer. Namun, seperti banyak kisah bisnis lainnya, rencananya tidak berjalan mulus. Badai pandemi COVID-19 menerjang, memberikan pukulan telak bagi startup-nya.
Namun, Kang Ed bukanlah tipe orang yang mudah menyerah. Meski bisnis kesehatannya terempas, ia kemudian mulai cari cara lain, membangun perusahaan IT yang lebih general, melayani berbagai permintaan klien, mulai dari pembuatan website, aplikasi, hingga penyedia layanan keamanan siber. Ini adalah fase penting yang tanpa disadari membawanya semakin dekat ke dunia yang kini ia tekuni: industri game.
Titik balik itu tiba ketika Kang Ed mendapatkan klien yang membutuhkan solusi marketing yang interaktif. Dari diskusi dan penjajakan ide, terbesitlah gagasan untuk membuat sebuah game yang tidak hanya interaktif, tetapi juga mengangkat tema lokal yang kaya, yaitu kearifan lokal Garut. Ide ini sungguh menarik, menggabungkan teknologi dengan identitas budaya. Di sinilah cikal bakal ketertarikan Kang Ed pada dunia game mulai bersemi.
Menemukan Potensi Tersembunyi untuk Garut Game Dev
Ketertarikan itu hadir, namun Kang Ed menyadari satu hal: pengetahuannya tentang pengembangan game masih terbatas. Latar belakangnya di bidang kesehatan dan IT umum tidak serta-merta memberinya bekal yang cukup. Namun, keterbatasan ini justru menjadi pemicu semangatnya untuk belajar. Ia tak ragu menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk menimba ilmu. Beberapa kursus game development dibelinya, relasi di industri game mulai ia jaring, dan kesempatan belajar praktis pun ia cari.
Salah satu momen penting dalam perjalanan belajarnya adalah ketika ia dan tim dari software house-nya mengikuti acara Global Game Jam (GGJ) yang diselenggarakan oleh AGATE Studio. Selama 48 jam intensif di acara jamming tersebut, ia berkesempatan merasakan langsung proses pembuatan game dari awal hingga akhir dalam waktu singkat. Pengalaman ini memberinya insight berharga dan memantapkan langkahnya.
Berbekal pengetahuan dan pengalaman dari GGJ, Kang Ed kembali ke Garut. Semangatnya membara untuk menemukan talenta atau bahkan studio game yang mungkin sudah ada di sana. Namun, pencariannya melalui relasi terdekat tidak membuahkan hasil. Ia tidak menemukan satupun studio game yang mapan. Kang Ed tidak lantas menyerah pada keadaan.

Ia memutar otak dan mencoba pendekatan yang berbeda. Ia mulai menjelajahi sekolah-sekolah dan kampus-kampus di sekitar Garut. Keputusannya ini ternyata sangat tepat. Di sana, ia menemukan banyak sekali talenta-talenta muda yang berbakat dan memiliki potensi besar di dunia game, meskipun belum terwadahi dalam sebuah struktur studio yang mapan. Potensi ini adalah harta karun yang siap digali.
Melihat antusiasme dan bakat yang melimpah ini, Kang Ed semakin yakin. Ia mengajak beberapa talenta dari studio IT-nya yang memiliki passion dan pengetahuan di bidang game untuk menjadi mentor. Bersama-sama, dengan visi yang sama, mereka membentuk sebuah komunitas baru yang diberi nama sederhana namun kuat: Garut Game Developer. Ini adalah langkah awal yang krusial dalam upaya menumbuhkan ekosistem Game Lokal Indonesia dari akar rumput.
Merajut Ekosistem Game Lokal Indonesia dari Tingkat Komunitas
Lahirnya komunitas Garut Game Developer bukan sekadar ajang kumpul-kumpul. Kang Ed memiliki visi yang lebih besar: bagaimana komunitas ini bisa menjadi wadah bagi talenta lokal, mendapatkan dukungan, dan pada akhirnya berkontribusi pada industri game. Dengan nama Garut Game Developer, Kang Ed mulai mendatangi dinas terkait di pemerintahan daerah Garut, khususnya Dinas Ekonomi Kreatif (Ekraf). Tujuannya jelas: mencari dukungan untuk menemukan lebih banyak talenta dan mendorong tumbuhnya studio game indie di Garut.
Gayung bersambut. Dinas Ekraf Garut melihat potensi besar dalam gerakan Kang Ed dan komunitas Garut Game Developer. Mereka pun berkolaborasi memfasilitasi sebuah acara yang diberi nama Meet & Greet Garut Game Developer. Acara ini menjadi titik pertemuan bagi para pegiat, calon developer, dan pihak-pihak terkait di Garut.
Hasilnya? Di luar dugaan dan sangat menggembirakan! Acara Meet & Greet tersebut sukses besar, berhasil mengumpulkan 65 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa kampus, siswa-siswi SMK, hingga sekolah-sekolah umum. Angka ini membuktikan bahwa minat terhadap dunia game dan pengembangannya di Garut sangatlah tinggi dan tersebar luas di kalangan generasi muda. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan potensi, tetapi juga membuka mata banyak pihak tentang betapa suburnya lahan untuk industri game di daerah. Bahkan, beberapa sekolah secara proaktif menawarkan kerja sama untuk membuat akademi game, sebuah langkah maju yang signifikan dalam mempersiapkan sumber daya manusia unggul untuk masa depan Game Lokal Indonesia.

Kisah Kang Ed dan komunitas Garut Game Developer mengajarkan kita banyak hal. Ini adalah bukti nyata bahwa dari ketidaksengajaan, keterbatasan sumber daya awal, dan tantangan yang menghadang (seperti badai pandemi), dengan semangat pantang menyerah, keberanian untuk membuka peluang baru, dan kemauan untuk belajar, impian besar bisa mulai dirajut. Komunitas Garut Game Developer adalah contoh konkret bahwa dengan semangat gotong royong, kolaborasi antara komunitas dan pemerintah daerah, serta dukungan yang tepat, talenta lokal bisa tumbuh, berkembang, dan siap bersaing di dunia teknologi yang bergerak semakin cepat.
“Komunitas kita masih muda, sayapun sebagai founder masih newbie di dunia ini, jadi mohon dukungannya teman-teman semua di ekosistem AGI maupun rekan sejawat para penggiat Industri Game Developer ya, untuk Garut” ujar Kang Ed dalam sesi wawancara kami via telepon.
Mari kita terus dukung komunitas-komunitas seperti Garut Game Developer ini agar semakin berkembang. Mereka adalah penggerak di garis depan yang membuka lebih banyak pintu peluang bagi generasi muda di daerah untuk berkarya dan berinovasi di industri game. Karena, percaya atau tidak, masa depan teknologi dan kreativitas Game Lokal Indonesia ada di tangan mereka yang berani bermimpi dan beraksi hari ini, dari mana pun mereka berasal.
Comments (0)