Lucky Holmes lewat reels-nya kasih 3 tips yang penting nih buat kalian-kalian para game artist biar portofolio keliatan lebih keren di mata rekruter. Tipsnya simpel tapi efektif banget! Yuk kita simak!
Dari POV Seorang Rekruter
Bayangin kalian sebagai game artist lagi semangat-semangatnya nih ngelamar kerja. Karya udah banyak, hasilnya oke semua, tapi pas kirim email lamarannya, malah menurut HRD malah kesannya berantakan.
Nah, ini nih yang sering terjadi di lapangan. Bang Lucky di reelsnya cerita gimana proses lamaran Game Artist sering ketahan bukan karena karyanya jelek, tapi karena cara ngebungkusnya bikin rekruter jadi ribet dan bingung sendiri.
Dari situlah bang Lucky pengen berbagi tips biar lamaran kalian keliatan lebih impresif dan overall lebih gampang dinilai.
View this post on Instagram
1. Satukan Semua Karya dalam Satu Dokumen
Tips pertama yang bang Lucky bagiin adalah jangan bikin rekruter bingung dengan banyak link. Kadang ada yang ngasih macem-macem link, Behance kek Google Drive kek.
Dan waktu dibuka isinya malah folder berlapis-lapis. Bayangin aja, rekruter mesti buka satu-satu, mereka bakal bingung, dan malah akhirnya gak tau karya terbaik kalian yang mana.
Makanya, lebih baik satukan semua karya jadi satu file atau dokumen. Cara ini bikin lamaran keliatan lebih rapi, simpel, dan langsung to the point.
Baca Juga! Modal Nekat, Hasil Hebat: Awal Perjalanan Studio Game Lokal Ini
2. Jangan Hanya Andalkan Sosial Media
Tips kedua, jangan cuma ngandelin sosial media kalian buat portfolio. Bang Lucky bilang, rekruter itu butuhnya lihat karya detail, bukan sekadar feed Instagram yang kelihatan estetik.
Konten di sosmed sering kalinya gak bisa nunjukkin kontribusi atau detail kerjaan kalian yang sebenarnya. Jadi, jangan terlalu puas dengan cuma modal ngelink ke sosmed. Pastikan ada file portofolio khusus yang nunjukin hasil kerja kalian secara menyeluruh.
3. Jelaskan Peran Secara Detail di Setiap Proyek
Dan buat tips ketiga nih, bang Lucky tekankan pentingnya menjelaskan peran kalian di tiap proyek dengan jelas. Jangan cuma nulis 2D Artist di semua project.
Misal, kalau di project A kalian hanya bikin logo, ya tulis aja spesifik logo design yang ini. Kalau di project B kalian jadi background artist, detailin background mana aja yang kalian kerjain.
Dengan begini, rekruter bisa tahu jelas bagian kontribusi kalian, dan itu jauh lebih profesional dibanding klaim umum yang malah bakal bikin bingung.
Kesan Pertama itu Penting
Dari tiga tips tadi, Lucky Holmes jelas banget nyampein pesan bahwa cara kalian nge-package lamaran bisa jadi nilai plus. Memang bukan berarti dijamin langsung keterima kerja, tapi setidaknya bikin kesan pertama jauh lebih baik.
Rekruter bakal lebih gampang menilai, dan peluang kalian untuk standout ditengah pelamar lain juga pasti bakal lebih besar. Kata bang Lucky, kesan pertama itu penting, apalagi di industri kreatif yang kompetitif kayak gini.
Baca Juga! Mau Bikin Game Tapi Bingung Mulainya? Ini 3 Peran Utama di Industri Game
Perbaiki Portofolio Kalian
Banyak Game Artist yang punya karya luar biasa, tapi gagal bikin para rekruter ngeh sama skill mereka gara-gara cara presentasinya yang kurang oke. Dengan langkah sederhana kayak satukan file, bikin portfolio detail, dan jelasin kontribusi dengan jelas, lamaran kalian dijamin bisa langsung beda level.
Jadi, ini tuh bukan soal bikin karya yang lebih bagus, tapi gimana caranya biar karya itu bisa enak dilihat
References: